Alquran.
Berbicara soal ibu rasanya tidak ada habisnya. Ibu ialah segalanya bagi diri setiap orang. Ia merupakan kunci kehidupan, lantaran dari dirinya lah insan dilahirkan. Maka sudah semestinya ia dimuliakan. Bahkan Rasulullah SAW pun telah menegaskan hal ini di dalam sabdanya riwayat Abu Hurairah sebagaimana berikut. | Penerbit Alquran
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ اِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِيْ قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوْكَ. رواه البخاري ومسلم.
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, “Ada seorang pria tiba kepada Rasulullah SAW, kemudian ia bertanya, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak saya perlakukan dengan baik?” Beliau menjawab, “Ibumu.” “Lalu siapa lagi?” “Ibumu” “Siapa lagi?” “Ibumu” “Siapa lagi” “Bapakmu.” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim) | Alquran Pelangi
Berdasarkan hadis tersebut, Rasulullah SAW telah menegaskan kepada umatnya bahwa orang yang paling berhak kita perlakukan dengan baik dan muliakan ialah ibu. Bahkan dia mengulanginya sebanyak tiga kali.
Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani di dalam kitabnya Fathul Bari mengutip pendapat Ibnu Battal wacana alasan Nabi SAW mengulang kata ibu tiga kali di dalam sabdanya tersebut. Menurut Ibnu Battal, hal ini disebabkan lantaran sosok ibulah yang menanggung tiga kesulitan. Yakni dikala mengandung, melahirkan, dan menyusui. | Alquran Pelangi
Tiga hal inilah yang harus ditanggung sendirian oleh seorang ibu. Sementara bapak hanya ikut serta mendidik anak bersama – sama dengan ibu. Ibulah yang harus mencicipi beratnya mengandung. Selama sembilan bulan ia pergi kemana-mana dengan membawa perut yang besar. Ditambah lagi dengan kaki yang membengkak.
Kemudian dialah yang harus menanggung beratnya proses melahirkan. Bahkan, ia harus bertaruh dengan nyawanya sendiri. Belum lagi di zaman modern ini, banyak perempuan yang harus menjalani melahirkan anaknya dengan jalan operasi. Ia rela perutnya tersentuh sayatan pisau untuk dibedah, dan dijahit kembali.
Setelah itu, dialah yang harus menanggung untuk menyusui anaknya selama dua tahun lamanya. Ia rela terbangun di malam hari lantaran anaknya menangis minta minum. Dan ia harus menjaga masakan dan minumannya supaya kualitas asi untuk bayinya baik. | Alquran Pelangi
Ketiga hal tersebut telah diisyaratkan oleh Allah SWT di dalam firman-Nya sebagai berikut.
وَوَصَّيْنَا الْأِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ
Dan Kami perintahkan kepada insan (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. (Q.S. Luqman: 14).
Demikianlah alasan Nabi mengulang kata ibu tiga kali berdasarkan Ibnu Battal yang dikutip oleh imam Ibnu Hajar sebagaimana tersebut di atas. Oleh lantaran itu, maka lebih banyak didominasi ulama beropini bahwa sosok ibu lebih harus diutamakan daripada bapak dengan tanpa mengurangi hormat kepadanya. Wa Allahu A’lam bis Shawab.
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Komentar dinonaktifkan: Mengapa Nabi Menyebut Bapak Sekali, Sementara Ibu Tiga Kali? Ini Penjelasannya
Maaf, form komentar dinonaktifkan.